Kalo di postingan beberapa hari yang lalu ada sajak september, sekarang saya akan posting sajak desember mengawali desember ceria kali ini, puisi ini ditulis oleh Sapardi Djoko Damono.
SAJAK DESEMBER
kutanggalkan mantel serta topiku yang tua
ketika daun penanggalan gugur:
lewat tengah malam. Kemudian kuhitung
hutang-hutangku pada-Mu
mendadak terasa: betapa miskinnya diriku;
di luar hujan pun masih kudengar
dari celah-celah jendela. Ada yang terbaring
di kursi, letih sekali
masih patutkah kuhitung segala milikku
selembar celana dan selembar baju
ketika kusebut berulang nama-Mu:taram-
temaram bayang bianglala itu
(1961)
disela-sela derasnya hujan malam ini, izinkan kami bersyukur pada-Mu ya Robbi.. Allahumma Shayyiban Naafi'a
9:02pm
:pantaskah kita tidak bersyukur, setelah apa yang diberikan Allah pada kita?:
Just be yourself
Jadilah dirimu sendiri, sebaik-baiknya DIRIMU!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar