Just be yourself

Jadilah dirimu sendiri, sebaik-baiknya DIRIMU!!

Sabtu, 21 April 2012

Kabinet Nabi


Oleh : Nasaruddin Umar

  Kalau yang dimaksud kabinet ialah tim khusus yang dibentuk untuk bertanggung jawab menjalankan kebijakan kepala pemerintahan, maka kabinet Nabi Muhammad SAW masih sangat sederhana, sesuai dengan tingkat kompleksitas masyarakat ketika itu. Kabinet nabi hanya empat orang ditambah satu  sekretaris pribadi. Nama-nama kabinet Nabi yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali ditambah Zaid ibn Tsabit sebagia sekretaris pribadi. Kabinet ini dipertahankan terus sampai akhir kehidupan Nabi karena loyalitas, kejujuran, dan ketulusan pengabdian mereka. Tidak satupun di antara mereka yang pernah menghianati Nabi.

Abu Bakar diposisikan sebagai sahabat yang membantu Nabi di dalam menyelesaikan urusan-urusan yang membutuhkan kematangan berfikir, seperti ia sering diminta dan diutus oleh Nabi menangani kasus antar etnik dan kabilah, sering diminta untuk menganalisis materi perjanjian perdamaian, sampai menjadi pengganti Nabi sebagai imam shalat jamaah di mesjid jika Nabi berhalangan, dan karena kepiawaiannya maka ia disepakati oleh para pihak di Bani Tsaqifah sebagai pengganti Nabi (khalifah pertama) setelah Nabi wafat.
   
Umar memiliki kelebihan berupa kecerdasan, ketegasan, dan keberanian sehingga Nabi sering menugasinya dalam urusan penegakan hukum dan militer. Begitu krisisnya, sehingga ada beberapa ayat secara khusus turun hanya untuk menyelesaikan perbedaan pendapatnya dengan Nabi. Hebatnya beberapa diantara ayat tersebut justru memihak kepada pendapat Umar. Ada mahasiswa program pascasarjana meneliti ayat-ayat tersebut dalam sebuah Disertasi program Doktor di UIN Jakarta.

Utsman kelebihannya ialah mencari dana . Bakatnya sebagai pedagang tertanam setjak kecil sehingga sangat besar pengaruhnya di dalam pengembangan dan penyiaran Islam di masa awal. Ia pernah ditegur Nabi lantaran menghibahkan seluruh hartanya untuk membiayai pengungsian ke Yatsrib (Madinah), lalu dijawab tidak masalah ya Rasulullah, gampang kita cari lagi. Begitu pindah keYatsrib menjadi salah seorang paling kaya di madina.

Ali ibn Abi Thalib terkenal sebagai seorang pemuda yang pintar, disiplin, jujur dan pemberani. Ia sering membantu Nabi dalam urusan strategi perang dan penyelamatan Nabi. Ketika Nabi dipagar betis saat menunggu dirinya untuk dieksekusi pihak musuh, saat itu Ali mengatur siyasat. Ia tidur di ranjang Nabi dan menggunakan selimutnya untuk mengecoh seakan-akan Nabi masih ada, padahal Nabi sudah kabur bersama Abu Bakar ke Gua Tsur.

Zaid ibn Tsabit seorang ahli bahasa asing dan pintar menulis. Ia menguasai enam bahasa dunia ketika itu, yaitu bahasa Persia, Romawi, Hebrew, Suryani, Qibti, tentu saja bahasa Arab. Ia selalu diminta Nabi untuk mengonsepkan surat-surat Nabi yang akan dikirim ke pihak kawan dan lawan. Surat-surat Nabi ke raja Muqaukisy, Najasy, Persia dan Romawi. Ia juga dipercaya sebagai penulis wahyu dan satu-satunya yang diminta Nabi menuliskan hadis. 

#Harian Fajar Makassar tgl 08 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar