Note ini saya copas dari Tumblr tetangga,, cerita tentang kakak laki-laki dengan adik perempuannya

Mengharukan itu …

Mengharukan itu ketika sang adik perempuan berpamitan ke sekolah dan mencium tangan kakak laki-laki nya.

Mengharukan itu ketika sang adik perempuan menceritakan kejadian-kejadian di sekolah nya kepada kakak laki-laki nya.

Mengharukan itu ketika sang adik perempuan menangis kesakitan karena terjatuh dan meminta kakak laki-laki nya untuk menenangkan nya.

Mengharukan itu ketika sang adik perempuan mengajak untuk berpergian ke suatu tempat kepada kakak laki-laki nya.

Mengharukan itu ketika sang adik perempuan menelpon untuk cepat pulang ke rumah kepada kakak laki-laki nya.

Mengharukan itu ketika sang adik perempuan meminta uang jajan kepada kakak laki-laki nya.

Mengharukan itu ketika sang adik perempuan meminta ditemani tidur di sampingnya karena ketakutan kepada kakak laki-laki nya.

Mengharukan itu ketika sang adik perempuan meminta dibuatin masakan untuk dia makan kepada kakak laki-laki nya.

Mengharukan itu ketika sang adik perempuan meminta diajarkan dalam hal agama islam kepada kakak laki-laki nya.

Mengharukan itu ketika sang adik perempuan meminta hadiah ulang tahun berupa kerudung dan baju lengan panjang ke kakak laki-laki nya.

Mengharukan itu ketika sang kakak menulis tulisan ini untuk sang adik perempuan  nya.

Yaa, itu semua mengharukan bagi saya. Mungkin bagi kalian itu adalah hal yang biasa. Tetapi tidak bagi saya, ini hal yang luar biasa. Ketika sang kakak laki-laki menggantikan peran seorang ibu bagi adik perempuan nya yang masih berkesolah dasar.
Jaga dia selalu yaa Allah.
21 maret 2012
source :  http://chevyiskandar.tumblr.com/post/19650224124/mengharukan-itu


:ketika baca note diatas saya langsung teringat kakak laki-laki saya yang sudah berada di sisi-Nya,, mungkin beberapa tahun lalu saya juga seperti adik perempuan di note itu, meminta ini-itu dan hal lainnya, yahh mungkin saja seperti itu. saya sudah tidak ingat lagi, karena waktu kebersamaan kami hanya 9 tahun, dan waktu itu saya masih terlalu kecil untuk mengingat kebersamaan kami: