Just be yourself

Jadilah dirimu sendiri, sebaik-baiknya DIRIMU!!

Selasa, 28 Februari 2012

Sebuah Tanya

“akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku”

(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)

“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”

(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya. kau dan aku berbicara. tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)
“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta?”

(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. seperti kabut pagi itu)

“manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru”

Selasa, 1 April 1969
-Soe Hok Gie-

Selasa, 21 Februari 2012

Kita, Prasangka, Mereka


Kita hidup di tengah-tengah khalayak
Yang selalu berbaik sangka…

Alangkah berbahayanya
Terlalu percaya pada baik sangka mereka
Membuat kita tak lagi jujur pada diri
Atau menginsyafi, bahwa kita tak seindah prasangka itu

Tapi keinsyafan membuat kadang terfikir
Bersediakah mereka tetap jadi saudara
Saat tahu siapa kita sebenarnya
Kadang terasa, bersediakah dia tetap menjadi sahabat
Saat tahu hati kita tak tulus, penuh noda dan karat
Dan… bersediakah dia tetap mendampingi kita dalam dekapan ukhuwah
Ketika tahu bahwa iman kita berlubang-lubang

Inilah bedanya kita dengan Sang Nabi
Dia dipercaya, karena dia dikenal
Sebagai Al-Amin, orang yang terpercaya
Sementara kita dipercaya, justru karena
Mereka semua tidak mengenal kita..

Yang ada hanya baik sangka…
Maka mari kita hargai dan jaga semua baik sangka itu
Dengan berbuat sebaik-baiknya
Atau sekurang-kurangnya dengan doa yang diajarkan Abu Bakar
Lelaki yang penuh baik sangka terhadap diri dan sesamanya

“ya Allah, jadikan aku lebih baik daripada semua yang mereka sangka
Dan ampuni aku atas aib-aib yang tak mereka tahu..”
Atau doa seorang tabi’in yang mulia :
“ya Allah jadikan aku dalam pandanganku sendiri
Sebagai seburuk-buruk makhluk
Dalam pandangan manusia sebagai yang tengah-tengah
Dan dalam pandanganMu sebagai yang paling mulia.”

- Salim A.Fillah-

Senin, 13 Februari 2012

Lelaki Penggenggam Hujan

Astu : “Namiuchi. Kata itu dalam bahasa Panini bermakna ‘orang yang berusaha menggenggam hujan’. Dalam Rig Weda, Namiuchi berarti roh jahat yang menahan awan pembawa hujan turun ke bumi.”
Kashva : “Kupikir, kata kuncinya adalah … hujan.”
Astu : “Dalam Rig Weda dikisahkan, Indra menghancurkan roh jahat itu, Namiuchi, dan melepas awan-awan yang membawa hujan .”
Kahva : “Dan… makna hujan adalah ?
Astu : “Wahyu Tuhan.”
Kashva : “Hampir semua bangsa meyakini bahwa hujan wahyu dari Tuhan hanya jatuh terbatas pada lingkup bangsa mereka. Namiuchi adalah bangsa yang ingin memonopoli wahyu Tuhan hanya untuk bangsa mereka.”
Astu : “Siapa pun nabi yang dibangkitkan, dia akan menghancurkan Namiuchi. Menghentikan dominasinya. Membuktikan bahwa hujan wahyu turun untuk semua bangsa dan tidak terbatas pada suatu kasta atau klan saja. Dialah Lelaki Penggenggam Hujan Sejati.”
Kashva : “Apa ? Maksudmu, Astu ?”
Astu : “Jika Namiuchi adalah bangsa yang berusaha menggenggam hujan dan ditakdirkan gagal, berarti ada sesorang yang berhak menggenggam hujan. Memberikan kesegarannya kepada seluruh umat manusia.”
Kashva : “Engkau benar. Dialah Lelaki Penggenggam Hujan sejati. Nabi yang dijanjikan.”

Taken from 'Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan' karya Tasaro GK


*Teringat ketika suatu sore, aku mengeluh tentang hujan. " Argghh.. Dari tadi hujan terus !". tapi seorang teman disamping berkata "Hujan itu Berkah ukh!". Jazakillah untuk saudariku yg sudah mengingatkan, terkadang kita hanya bisa mengeluh tanpa melihat dulu apa makna sebenarnya.

Jumat, 10 Februari 2012

Iman itu...


Iman itu laut, cintailah ombaknya..

Iman itu api, cintailah panasnya..

Iman itu angin, cintailah badainya..

Iman itu salju, cintailah dinginnya..

Iman itu sungai, cintailah arusnya..

-Anonim-


Selasa, 07 Februari 2012

Cara Terapi Diri

   1. Posisikan diri dalam keadaan berbaring di ranjang 
   2. Tutup mata, sambil mengucapkan :
          “Dalam beberapa nafas saya menjadi sangat rileks bahkan tertidur sangat dalam” 
   3. Lalu katakan : saat bangun saya menjadi
a.       ……………………………….
b.      ……………………………….
c.       ……………………………...
          (Isi sesuai harapan yang diinginkan contohnya : lebih percaya diri, lebih komunikatif dll.) 
   4. Lalu tarik nafas perlahan dan lepaskan perlahan, rilekskan seluruh tubuh mulai dari kepala sampai kaki  sambil juga merilekskan pikiran, dan biarkan diri tertidur dalam

Cara ini saya dapatkan dari kakak saya yang ikut Hipnoterapi. Terapi jenis ini khusus menangani orang-orang  yang mempunyai masalah psikologi,seperti kurang percaya diri, tidak ada semangat belajar dll. Tapi terapi ini lumayan mahal untuk ukuran mahasiswa, 1 kali pertemuan biayanya 300 ribu dan waktunya cuma 1 jam. Karena kakak saya baru ikut, jadi di pertemuan pertama dia diberikan CD yang isinya semacam music instrument (mirip-mirip music ESQ lah) dan cara terapi yang diatas. Saya belum tau apakah cara diatas berhasil atau tidak, tapi boleh juga untuk dicoba.

Bagi yang ingin mencoba ayo praktekkan malam ini.. Selamat Mencoba kawan !!!

Yang mau tau lebih banyak tentang Hipnoterapi silahkan kunjungi http://makassarhypnotherapy.weebly.com/